Banyak pembenaran yang bisa dilakukan untuk suatu maksiat, tapi tahukah engkau bahwa ketenangan hati itu tidak bisa dibeli, keberkahan hidup tak bisa diganti
Segala alasan bisa dicari, tapi tak bisa mengubah ketentuan Allah tentang yang halal dan yang haram, yang mana yang akan mendapat balasan yang mana siksaan
Ingatlah bahwa hanya dengan ketaatan hati menjadi tenang, sebab ketenangan itu bukan milik manusia, tapi Allah yang turunkan, begitu juga barakah hidup
Banyak orang merasa dengan maksiat dia akan memperoleh kepuasan, tapi yang ada hanya dahaga untuk memperbanyak dan menambah kualitas maksiatnya
Dia selalu berpikir ini maksiat untuk yang terakhir kalinya, tapi sebenarnya itu cara syaitan membujuknya agar dia melakukan kemaksiatan itu terus menerus hingga mati
Bila kita lunak terhadap kemaksiatan, maka saat itu pula hati kita akan mengeras terhadap kebaikan. Tak mampu lagi merasa salah, tak ada lagi perasaan malu
Terus-menerus kita membuat alasan untuk melakukan maksiat, sampai satu saat mulut kita disumpal dengan tanah, dan saat itu yang ada tinggal penyesalan yang panjang
Jika ingin mencari alasan, carilah alasan untuk berbuat baik, jangan mencari alasan atas sesuatu yang sudah Allah tentukan itu buruk, semakin beralasan, semakin parah
Sebab bila kita mencari pembenaran untuk bermaksiat, artinya kita sudah menutup hati kita dari kebaikan yang Allah siapkan, kita menutup diri dari hidayah Allah
Jangan membenarkan diri dalam maksiat, jangan pula kita membantu orang lain bermaksiat dengan cara memberikan dirinya legitimasi untuk bermaksiat
Bila orang bodoh itu bermaksiat karena tak tahu ilmunya, maka orang yang fasik itu bermaksiat tapi serasa benar. Itulah sebab azab bagi munafik jauh lebih pedih