Solatlah dan beraktifitaslah seolah2 ini hari terakhir kita melakukannya. Dgn mainset seperti ini kita semakin dekat dan menjalankan apa yg kita imani sbg seorg muslim dan segala aktifitas kita insya allah selalu bertujuan utk kebaikan sesama atas ridho allah.
“Kenyataannya adalah, tidak seorangpun dari kita yang memiliki gagasan berapa lama lagi kira akan hidup. Namun, yang menyedihkan, kita bersikap seolah·olah kita akan hidup selamanya.”
lbnu Umar menasehati, “Bekerjalah untuk duniamu seperti engkau hidup selamanya, dan beramal dan beribadahlah seperti engkau akan mati esok pagi.”
Rasulullah mengingatkan suatu ketika, “Jika engkau shalat, maka shalatlah seperti ia shalat terakhirmu.” (Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir)
Adapun maknanya bukan menggiring opini manusia untuk fokus terhadap urusan dunia dan menyepelekan akhirat. Namun sebaliknya, maknanya adalah mengajak untuk menyegerakan amalan akhirat serta menunda pekerjaan dunia. Karena perkataan, “bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya” bermakna bahwa sesuatu (urusan dunia) yang tidak dapat dikerjakan hari ini dapat dikerjakan besok dan yang tidak bisa dikerjakan besok bisa dikerjakan lusa. Maka bekerjalah pelan-pelan dan jangan tergesa-gesa. Andaikan hari ini terlewat, maka masih ada hari esok yang datang.
Adapun tentang akhirat, “bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati besok”, maknanya adalah segeralah beramal, jangan sepelekan, seakan kamu akan mati besok. Bahkan ulama katakan, seakan kamu akan mati sebelum besok. Karena manusia tidak mengetahui kapan datangnya kematian. “jika pagi telah datang, maka janganlah menunggu sore. Jika sore telah datang, maka janganlah menunggu pagi. Pergunakan saat sehatmu sebelum kamu sakit, dan pergunakan masa hidupmu sebelum kamu mati”.
Insya Allah kita berniat amal dan sampaikan, karena walaupun ilmu sedikit tetapi kita amalkan, akan jauh bermanfaat daripada ilmu yang banyak tetapi tidak pernah kita amalkan.
#learn.to.hijrah.